Cara Setting DNS di Router Mikrotik dengan Mudah dan Fungsinya

Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap cara setting DNS di router Mikrotik serta memahami fungsi DNS pada Mikrotik. Setting DNS merupakan salah satu konfigurasi penting yang perlu dilakukan untuk memastikan jaringan berfungsi dengan baik. DNS atau Domain Name System berperan dalam mengonversi nama domain yang mudah diingat (seperti www.google.com) menjadi alamat IP yang dikenali oleh perangkat jaringan. Dengan demikian, DNS memastikan bahwa komunikasi antarperangkat di internet dapat berjalan lancar. Di Mikrotik, mengatur DNS dengan benar akan meningkatkan performa jaringan dan mempermudah pemeliharaan.

Untuk kamu yang baru menggunakan Mikrotik atau baru mempelajari cara konfigurasi router, jangan khawatir! Artikel ini dirancang dengan bahasa yang mudah dipahami, dan panduannya akan membantu kamu mengatur DNS dengan benar di router Mikrotik.

Fungsi DNS pada Mikrotik

Sebelum kita masuk ke cara setting DNS di router Mikrotik, penting untuk memahami fungsi DNS pada Mikrotik. DNS berfungsi sebagai “penerjemah” antara nama domain dan alamat IP. Ketika kamu mengakses sebuah website, misalnya www.example.com, DNS akan menerjemahkan nama tersebut menjadi alamat IP sehingga router atau perangkat jaringan tahu ke mana harus mengirimkan permintaan data.

Beberapa fungsi utama DNS pada Mikrotik antara lain:

  1. Mempercepat akses website: Dengan menggunakan DNS yang efisien, Mikrotik bisa mengarahkan pengguna ke server yang paling optimal.
  2. Menyaring akses konten: Kamu bisa menggunakan DNS untuk memblokir akses ke situs-situs tertentu dengan menggunakan fitur DNS Static di Mikrotik.
  3. Caching DNS: Mikrotik dapat menyimpan cache dari DNS yang sudah pernah digunakan sebelumnya, sehingga mempercepat akses di masa mendatang.
BACA JUGA  Pengertian CIR dan MIR serta Implementasinya pada RouterOS MikroTik

Sekarang, mari kita masuk ke langkah-langkah cara setting DNS di router Mikrotik.

Langkah-langkah Cara Setting DNS di Router Mikrotik

Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah untuk melakukan pengaturan DNS di router Mikrotik. Pastikan kamu sudah terhubung ke router, baik melalui Winbox, SSH, atau Webfig. Kami akan menggunakan Winbox dalam panduan ini karena merupakan alat yang paling mudah digunakan.

1. Buka Winbox dan Login ke Router

Langkah pertama dalam cara setting DNS di router Mikrotik adalah dengan membuka Winbox. Winbox adalah aplikasi manajemen untuk perangkat Mikrotik. Berikut langkahnya:

  • Buka aplikasi Winbox.
  • Masukkan IP Address, username, dan password untuk login.
  • Jika kamu belum pernah login sebelumnya, default username adalah admin dan password kosong. Namun, pastikan mengganti password default segera setelah login pertama demi keamanan.

2. Masuk ke Menu IP > DNS

Setelah berhasil login ke Mikrotik, langkah selanjutnya adalah masuk ke pengaturan DNS. Ikuti langkah berikut:

  • Di sisi kiri layar Winbox, klik pada menu IP.
  • Pilih DNS.

Setelah kamu membuka menu DNS, jendela konfigurasi DNS akan terbuka, di mana kamu bisa mengatur DNS server yang akan digunakan oleh router Mikrotik.

3. Tambahkan DNS Server

Untuk mengatur DNS, kamu hanya perlu menambahkan alamat DNS server yang diinginkan. Biasanya, DNS dari ISP sudah otomatis diisi, tetapi kamu bisa menggantinya dengan DNS lain seperti Google DNS atau Cloudflare. Caranya:

  • Pada kotak Servers, masukkan alamat DNS yang kamu inginkan. Misalnya:
    • Google DNS: 8.8.8.8 dan 8.8.4.4
    • Cloudflare DNS: 1.1.1.1 dan 1.0.0.1
    Kamu bisa memasukkan lebih dari satu DNS server untuk redundansi jika salah satu server tidak merespons.
BACA JUGA  Penyebab Mikrotik Sering Disconnect: Cara Mengatasi Masalah Koneksi

4. Aktifkan DNS Caching

Mikrotik menyediakan fitur caching untuk DNS, yang berarti router akan menyimpan cache dari permintaan DNS yang sering digunakan. Ini membantu mempercepat akses pada permintaan yang sama di masa mendatang. Untuk mengaktifkannya:

  • Di bagian Settings, pastikan opsi Allow Remote Requests dicentang. Ini memungkinkan perangkat di jaringan untuk menggunakan DNS Mikrotik.
  • Aktifkan juga opsi Cache Size jika belum diatur. Kamu bisa menyesuaikan ukuran cache sesuai kebutuhan. Defaultnya biasanya 2MB, namun jika jaringan kamu cukup besar, menambah kapasitas cache bisa membantu.

5. Testing dan Memeriksa Konfigurasi DNS

Setelah selesai mengatur DNS, pastikan semuanya berfungsi dengan baik. Kamu bisa melakukan beberapa pengujian untuk memastikan DNS sudah dikonfigurasi dengan benar. Salah satu cara termudah adalah dengan melakukan ping ke domain tertentu dan memeriksa apakah domain tersebut diterjemahkan dengan benar menjadi alamat IP.

  • Buka terminal di Winbox.
  • Ketikkan perintah berikut:Copy codeping google.com Jika pengaturan DNS sudah benar, kamu akan melihat respons dari IP address yang diterjemahkan oleh DNS.

Selain itu, kamu juga bisa memeriksa cache DNS di Mikrotik dengan mengetikkan perintah berikut di terminal:

bashCopy code/ip dns cache print

Ini akan menampilkan daftar semua permintaan DNS yang disimpan dalam cache router.

6. Mengatur DNS Static (Opsional)

Jika kamu ingin memblokir atau mengarahkan ulang akses ke domain tertentu, kamu bisa menggunakan fitur DNS Static di Mikrotik. Ini sangat berguna untuk memblokir situs-situs tertentu atau mengarahkan pengguna ke alamat IP lokal. Berikut cara melakukannya:

  • Buka menu IP > DNS > Static.
  • Klik tanda tambah (+) untuk menambahkan entri baru.
  • Masukkan nama domain yang ingin diatur pada kolom Name, misalnya www.example.com.
  • Masukkan alamat IP yang ingin diarahkan pada kolom Address, misalnya IP lokal untuk mengalihkan trafik.
BACA JUGA  Setting Mikrotik Load Balance 3 ISP No looping ping imut Full Script

DNS Static ini memungkinkan kamu mengontrol lalu lintas dan menyesuaikannya dengan kebutuhan jaringan.

Tips Memilih DNS untuk Mikrotik

Setelah memahami cara setting DNS di router Mikrotik, penting juga untuk mengetahui bagaimana memilih DNS server yang tepat. Berikut beberapa tips:

  • Kecepatan dan Keandalan: Gunakan DNS yang memiliki reputasi baik dalam hal kecepatan dan keandalan. Google DNS dan Cloudflare DNS adalah pilihan populer.
  • Keamanan: Pilih DNS yang mendukung fitur keamanan seperti DNS over HTTPS (DoH) atau DNS over TLS (DoT) untuk menjaga privasi dan mencegah penyadapan.
  • Fitur Penyaringan Konten: Jika kamu memerlukan penyaringan konten, kamu bisa menggunakan DNS seperti OpenDNS yang menyediakan fitur filtering.

Kesimpulan

Setting DNS di router Mikrotik sangatlah penting untuk memastikan jaringan berfungsi dengan optimal. Dengan mengikuti panduan cara setting DNS di router Mikrotik di atas, kamu bisa mengatur DNS dengan mudah, meningkatkan kecepatan akses, dan bahkan memblokir atau mengarahkan trafik sesuai kebutuhan.

Jangan lupa untuk selalu memeriksa performa jaringan setelah mengubah pengaturan DNS, dan pastikan DNS yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jaringanmu. Semoga artikel ini membantu kamu memahami fungsi DNS pada Mikrotik serta cara settingnya dengan lebih baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *