Sawal Walker, Sekolah Vokasi Terbaik Abad 21 di Indonesia – Memasuki adanya generasi 4.0 yang telah menembus dunia pendidikan, banyak pendidik yang berusaha mencoba untuk menanamkan karakter pada siswa melalui berbagai pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Hal ini sangat erat kaitannya dengan sekolah abad 21 yang berusaha untuk menciptakan output yang bisa bersaing. Baik itu dalam dunia kerja ataupun menuju ke sebuah pendidikan lanjutan.
Tentu saja wacana ini tanpa mengabaikan penanaman nilai karakter dalam setiap pembelajaran. Bahkan, dengan hadirnya generasi 4.0 yang lebih memaksimalkan peranan teknologi dalam setiap pekerjaan menjadikan sebuah tuntutan besar bagi pendidikan Indonesia bagaimana meningkatkan penyerapan atas lulusan SMK dalam dunia industri.
Tidak mengherankan jika di beberapa sekolah SMK mulai memperhatikan adanya revitalisasi SMK guna mewujudkan lulusan yang lebih kompeten dan memiliki daya saing tinggi.
Pentingnya Revitalisasi Pada SMK Pada Abad Ke-21
Merujuk pada instruksi presiden yang dikeluarkan sebelumnya dengan nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK, disebutkan jika menanggapi adanya ancaman teknologi disruptif semakin nyata maka setiap sekolah harus bisa membekali siswanya dengan berbagai wawasan global.
Tidak hanya itu, setiap sekolah harus bisa memberikan berbagai pelatihan yang sesuai dengan bidangnya, membekali siswa dengan berbagai sertifikat kompetensi yang juga akan memperbesar peluang diterimanya pada sebuah perusahaan.
Dengan cara ini, maka perspektif atas mencuatnya anggapan jika lulusan SMK sering kali dijadikan sebagai penyumbang terbesar atas peningkatan jumlah pengagguran di Indonesia akan segera berangsur-angsur menghilang.
Melalui tindakan revitalisasi SMK tersebut, ada beberapa hal yang memang harus dilakukan seperti mempersiapkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industry. Hingga mengubah adanya suatu pembelajaran yang sebelumnya supply driven menjadi demand driven demi menjawab tantangan dunia kerja.
Sekolah Vokasi dalam Menjawab Tantangan Pendidikan Abad 21
Selain SMK Yadika 5 yang juga berusaha menghadirkan pembelajaran abad 21 demi menjawab kebutuhan industri tersebut, keberadaan sekolah berlabel vokasi atau yang merupakan sekolah setara diploma dengan program pembelajaran terapan tersebut.
Juga mulai mencoba untuk melakukan link and match demi menjawab kebutuhan dunia usaha sekaligus industri, sehingga mereka tidak akan kalah saing dengan mereka yang lulusan SMK.
Dalam beberapa sekolah vokasi ditemui bahwa dalam proses pembelajarannya telah menganut 70% untuk praktik dan 30% teori. Pembelajaran yang demikian ini dilakukan sesuai dengan apa yang digambarkan dalam laporan 3 tahun pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla dimana sekolah berlabel vokasi ini sudah banyak yang menjalin kerjasama dengan berbagai industri.
Bahkan, beberapa sekolah juga mengizinkan adanya lembaga vokasi yang dibina langsung oleh perusahaan mitra kerjanya. Dengan cara ini, maka para lulusan bisa terserap langsung ke perusahaan tersebut.
Tidak hanya itu saja, diberlakukannya program magang untuk siswa yang mengenyam pendidikan pada sekolah dengan label vokasi ataupun SMK selama kurun waktu beberapa bulan akan menjembatani adanya kemudahan para lulusan bisa diterima pada perusahaan.
Perusahaan tentu sering kali menawarkan beberapa posisi kosong dalam sebuah bursa kerja. Dengan cara ini, siswa juga bisa terjun langsung dan belajar langsung dalam dunia industri.
Mengenai adanya revitalisasi pada SMK nampaknya beberapa sekolah yang berlabel vokasi sekaligus beberapa SMK seperti halnya SMK Yadika 5. Yakni dengan mulai memperhatikan lulusaanya dan mencoba memberikan berbagai keilmuan yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri.
Hal ini tentu saja akan semakin tepat dan efektif jika kemudian lulusan SMK berniat melanjutkan pendidikan ke sekolah berlabel vokasi hingga mampu meraih gelar sarjana yang diinginkan.
Penutup
Demikian yang dapat Sawal Walker bagikan, tentang sekolah vokasi terbaik abad 21 di Indonesia. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi sawalwalker.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel pendidikan berikutnya.
Baca juga 10 Kebudayaan Indonesia Yang Diklaim Oleh Negara Asing